
Skuad Prancis Deschamps diumumkan untuk Kualifikasi 2026; Mbappé, Griezmann, dan Kanté masuk daftar, fokus taktik dan rotasi lini serang Les Bleus. Skuad Prancis Deschamps diumumkan untuk dua laga Kualifikasi 2026, menegaskan komando Didier Deschamps pada kerangka tim yang diisi Kylian Mbappé, Antoine Griezmann, N’Golo Kanté, dan Warren Zaïre-Emery. Penguatan poros tengah dipadukan dengan sayap cepat untuk menjaga intensitas pressing dan variasi serangan. Keputusan seleksi juga mempertimbangkan kebugaran jelang jeda internasional, sehingga keseimbangan antara pengalaman dan talenta muda tetap terjaga di tiap lini.
Deschamps menekankan stabilitas struktur 4-3-3/4-2-3-1 agar transisi bertahan lebih rapat, sementara lini serang diminta efisien dalam konversi peluang. Rotasi akan diarahkan pada menit bermain dan pasangan bek tengah agar sirkulasi bola dari belakang lebih bersih. Dengan kedalaman skuat yang merata, Les Bleus diharapkan mampu mengelola tempo laga sejak awal tanpa mengorbankan agresivitas di area lawan.
Table of Contents
Komposisi Tiap Lini dan Opsi Rotasi
Penjaga gawang dipilih atas dasar refleks, distribusi, dan komunikasi garis pertahanan. Bek sayap diminta aktif naik-turun untuk overload sisi lapangan, sedangkan bek tengah menjaga jarak antarlini agar garis tinggi tidak mudah ditembus. Di sektor gelandang, kehadiran Kanté memberi keseimbangan bagi progresi Zaïre-Emery dan motor serangan Griezmann yang kerap turun sebagai false ten. Pada skema ini, Skuad Prancis Deschamps menjaga fluiditas tanpa kehilangan disiplin posisi.
Skuad Prancis Deschamps diumumkan untuk Kualifikasi 2026; Mbappé, Griezmann, dan Kanté masuk daftar, fokus taktik dan rotasi lini serang Les Bleus. Di depan, Mbappé menjadi poros ancaman dengan dukungan inverted winger yang menutup sisi half-space. Penyerang nomor sembilan dipilih berdasarkan link-up dan kemampuan pressing trigger agar serangan balik lebih tajam. Alternatif rotasi disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan jadwal, termasuk opsi double pivot ketika lawan menumpuk pemain di tengah. Melalui latihan skenario, Skuad Prancis Deschamps menguji pola counter-press tiga detik, variasi set-piece pendek, dan eksekusi penalti untuk menghadapi situasi krusial.
Peran Bintang, Kebugaran, dan Kunci Laga
Mbappé diinstruksikan memaksimalkan ruang belakang bek lawan serta menjadi pemantik press. Griezmann bertugas menjaga ritme sirkulasi dan memecah blok dengan umpan vertikal atau third-man run. Kanté memberi jaminan sapuan dan intersepsi, sementara Zaïre-Emery menggerakkan progresi bola dari right half-space. Dengan struktur ini, Skuad Prancis Deschamps menargetkan dominasi wilayah sepertiga tengah dan efisiensi tembakan bernilai xG tinggi.
Tim medis menekankan pemulihan mikro—hidrasi, tidur, dan load management—agar performa puncak bisa hadir beruntun. Analisis video menyoroti kelemahan lawan pada situasi umpan silang balik dan cut-back, sehingga penyerang sayap diminta agresif menembus kotak penalti. Untuk menghindari game state negatif, Skuad Prancis Deschamps diminta mencetak gol pembuka dalam 20 menit pertama, menjaga disiplin kartu, dan meminimalkan pelanggaran di area berbahaya.
Mbappé diinstruksikan memaksimalkan ruang belakang bek lawan serta menjadi pemantik press. Griezmann bertugas menjaga ritme sirkulasi dan memecah blok dengan umpan vertikal atau third-man run. Kanté memberi jaminan sapuan dan intersepsi, sementara Zaïre-Emery menggerakkan progresi bola dari right half-space. Dengan struktur ini, Skuad Prancis Deschamps menargetkan dominasi wilayah sepertiga tengah dan efisiensi tembakan bernilai xG tinggi.
Baca juga : Rekor Gol Mbappe, Samai Henry, Bidik Rekor Giroud di Timnas
Pendekatan babak pertama menekankan rest defense yang rapi agar serangan balik lawan tertahan di garis tengah. Gelandang box-to-box diberi kebebasan arrive late di kotak penalti ketika full-back melakukan overlap. Jika unggul, tempo akan diturunkan dengan sirkulasi aman dan jebakan counter-press untuk merebut bola cepat. Dalam kondisi tertinggal, Skuad Prancis Deschamps segera beralih ke pola dua penyerang dan memadatkan area kotak penalti untuk memburu second ball.
Deschamps menyiapkan game plan alternatif terhadap blok rendah: kombinasi umpan pendek-cepat, pertukaran posisi antarsayap, dan tembakan dari tepi kotak sebagai pemecah kebuntuan. Substitusi menit 60–75 diutamakan pada sayap dan gelandang kreatif untuk menjaga intensitas. Saat unggul tipis, prioritas beralih ke manajemen risiko—menutup koridor tengah dan mengalihkan serangan lawan ke sisi luar. Dengan penyempurnaan detail tersebut, Skuad Prancis Deschamps menatap tiket kualifikasi dengan fokus pada konsistensi performa, disiplin struktur, dan efektivitas eksekusi di kedua kotak.
