
Bastille Day 2025 meriah dengan parade militer megah. Macron umumkan tambahan €6,5 miliar belanja pertahanan demi keamanan Prancis dan Eropa. Langit Paris dihiasi warna merah, putih, dan biru saat Bastille Day 2025 digelar meriah di sepanjang Champs-Élysées. Ribuan warga Prancis tumpah ruah di jalanan, mengibarkan bendera sambil mengabadikan momen parade militer terbesar di negeri tersebut. Suara deru jet tempur Patrouille de France menggema, menciptakan atraksi asap tricolor yang membelah langit.
Namun, kemeriahan Bastille Day 2025 tidak hanya berhenti pada parade militer. Presiden Emmanuel Macron memanfaatkan momen nasional ini untuk mengumumkan kebijakan besar: penambahan anggaran pertahanan sebesar €6,5 miliar dalam dua tahun ke depan. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat posisi Prancis di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks, sekaligus memastikan negeri itu tetap menjadi salah satu kekuatan utama di Eropa.
Dalam pidato kenegaraannya, Macron menegaskan bahwa tambahan anggaran ini adalah respons terhadap berbagai ancaman yang membayangi stabilitas kawasan. Mulai dari konflik bersenjata di Eropa Timur, potensi serangan siber, hingga risiko terorisme global, menjadi alasan mengapa pertahanan nasional harus diperkuat.
Table of Contents
Parade Militer Tunjukkan Kekuatan Prancis
Parade militer di Bastille Day 2025 menjadi etalase kekuatan militer modern Prancis. Ribuan personel tentara dari berbagai cabang berseragam lengkap berbaris gagah, menampilkan disiplin tinggi yang memukau para penonton. Unit elit seperti Legiun Asing, Pasukan Khusus, serta Gendarmerie tampil membawa kendaraan tempur canggih, termasuk tank Leclerc, kendaraan lapis baja Griffon, dan sistem persenjataan terbaru.
Selain pasukan darat, parade juga menampilkan unjuk kebolehan kekuatan udara. Pesawat tempur Rafale meluncur rendah di atas Champs-Élysées, diikuti helikopter tempur Caracal dan Tigre yang terbang dalam formasi teratur. Deru mesin jet yang memekakkan telinga membuat penonton bersorak kagum.
Puncak parade terjadi ketika kontingen dari negara sekutu turut serta berbaris, di antaranya pasukan dari Amerika Serikat, Jerman, Polandia, dan beberapa negara Eropa lainnya. Kehadiran mereka menegaskan solidaritas NATO dan kerja sama internasional di bidang pertahanan. Presiden Macron memanfaatkan momen ini untuk menegaskan bahwa Prancis siap menjadi pilar penting dalam aliansi pertahanan Eropa.
Di sepanjang Champs-Élysées, masyarakat Prancis terlihat antusias. Bendera berkibar di tangan anak-anak, sementara turis mancanegara berdecak kagum menyaksikan megahnya parade. Momen Bastille Day 2025 menjadi kebanggaan kolektif bangsa Prancis, sekaligus panggung strategis untuk menunjukkan kesiapan negeri tersebut dalam menghadapi tantangan global.
Alasan Kenaikan Anggaran Pertahanan
Dalam pidatonya di Bastille Day 2025, Macron menjabarkan dengan detail alasan di balik penambahan anggaran sebesar €6,5 miliar. Menurutnya, Prancis tidak bisa lagi berdiam diri menghadapi realitas dunia yang berubah cepat. Konflik di kawasan Eropa, ketegangan di Indo-Pasifik, serta serangan siber yang semakin canggih menjadi ancaman nyata yang menuntut kesiapsiagaan lebih tinggi.
Macron menyebutkan beberapa prioritas utama penggunaan anggaran tambahan ini, yakni:
- Modernisasi peralatan militer, termasuk pembelian sistem pertahanan udara baru, kendaraan tempur mutakhir, serta teknologi drone untuk misi pengintaian dan serangan.
- Peningkatan pertahanan siber, mengingat serangan digital kini menjadi salah satu metode perang yang sangat efektif dalam melumpuhkan infrastruktur negara.
- Peningkatan pelatihan dan kesiapan pasukan, agar militer Prancis selalu berada dalam kondisi siap tempur kapan saja.
Presiden Macron menegaskan bahwa langkah ini juga sejalan dengan komitmen Prancis dalam NATO. Prancis berencana mendorong pengeluaran pertahanan hingga mendekati 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), mengikuti rekomendasi aliansi. Namun, Macron juga memastikan bahwa penambahan anggaran tidak akan memicu lonjakan utang publik. Pemerintahnya berkomitmen menjalankan kebijakan fiskal yang tetap hati-hati dengan mengandalkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Tantangan dan Reaksi Masyarakat
Meski banyak yang mendukung, pengumuman kenaikan anggaran pertahanan pada Bastille Day 2025 juga menuai pro dan kontra. Sebagian masyarakat menganggap kebijakan ini sebagai langkah tepat untuk melindungi keamanan nasional dan memperkuat posisi Prancis di kancah internasional. Namun, pihak oposisi mempertanyakan alokasi dana sebesar itu di tengah berbagai masalah domestik, seperti biaya hidup yang tinggi, isu inflasi, serta kebutuhan peningkatan layanan sosial.
Beberapa pengamat menilai bahwa kebijakan Macron memang strategis, tetapi implementasinya harus diiringi pengawasan ketat. Penggunaan anggaran harus transparan agar tidak memicu ketidakpercayaan publik. Selain itu, banyak yang berharap tambahan belanja pertahanan juga menciptakan efek positif bagi ekonomi domestik, misalnya melalui penciptaan lapangan kerja di sektor industri pertahanan.
Meski demikian, semangat nasionalisme terasa sangat kuat di Paris pada Bastille Day 2025. Parade megah dan pengumuman strategis Presiden Macron menjadi bukti bahwa Prancis ingin tetap berdiri sebagai negara yang tangguh, tidak hanya dalam merayakan sejarah revolusinya, tetapi juga dalam mempersiapkan masa depan yang lebih aman dan stabil.
Baca juga : Starmer-Macron Sepakat Koordinasi Nuklir Northwood Declaration
Bastille Day 2025 menjadi panggung penting bagi Prancis, bukan hanya sebagai perayaan sejarah revolusi, tetapi juga sebagai momentum penegasan kebijakan pertahanan negara. Tambahan anggaran sebesar €6,5 miliar yang diumumkan Macron menandai keseriusan Prancis menghadapi tantangan global. Meskipun kebijakan ini memicu perdebatan, satu hal jelas: Prancis bertekad untuk terus menjaga kebebasan, keamanan, dan kedaulatan yang menjadi semangat revolusi sejak lebih dari dua abad lalu.