
Ekspansi Le Nusa menjadi perhatian setelah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mengumumkan pembukaan cabang baru di London, Inggris. Langkah ini menyusul perjalanan brand Le Nusa yang lebih dulu hadir di Paris dan kemudian merambah Jakarta Selatan. Di mata pelaku industri, ekspansi lintas negara dari figur publik selalu menarik karena menguji kekuatan konsep dan konsistensi pelayanan. Strategi merek, pemilihan menu, dan komunikasi publik menjadi faktor yang ikut menentukan respons pasar.
Ekspansi Le Nusa ke London menambah jejak Raffi Ahmad setelah Paris dan Jakarta, mengusung bistronomy Nusantara untuk pasar global. Di London, restoran ini diproyeksikan membawa gaya bistronomy yang mengawinkan teknik penyajian modern dengan rasa Indonesia yang familiar. Pengelola menegaskan fokusnya tetap pada pengalaman makan yang rapi, higienis, dan terukur, bukan sekadar sensasi pembukaan. Ekspansi Le Nusa juga dibaca sebagai upaya memanfaatkan momentum diaspora dan wisata kuliner yang terus tumbuh di kota tersebut. Mereka menyiapkan kurasi menu agar bahan lokal Inggris bisa selaras dengan bumbu Nusantara.
Dengan pembukaan yang dijadwalkan pada 19 Desember 2025, perhatian publik tertuju pada kesiapan dapur, tim layanan, dan rantai pasok bahan baku. Di saat yang sama, ekspektasi konsumen ikut naik karena nama besar pendiri membuat standar kualitas dinilai tidak boleh turun satu tingkat pun. Ekspansi Le Nusa akan diuji oleh persaingan restoran Asia di London yang ketat, serta selera pasar yang menuntut nilai sepadan dengan harga.
Table of Contents
Bistronomy Nusantara Jadi Identitas Le Nusa
Di balik kabar pembukaan cabang baru, Le Nusa menonjol lewat konsep bistronomy yang mengangkat hidangan Nusantara dengan sentuhan teknik ala bistro. Pendekatan ini menempatkan rasa sebagai pusat, namun tetap memberi ruang pada plating yang rapi, kontrol suhu, dan alur servis yang tertib secara sangat disiplin. Model tersebut membuat restoran lebih mudah masuk ke pasar internasional yang terbiasa dengan standar penyajian modern, ekspektasi kebersihan dapur, dan ritme layanan yang presisi harian. Bistronomy dipilih karena memungkinkan menu tradisional tampil ringkas, tanpa menghapus karakter rempah.
Di Paris, Le Nusa lebih dulu membangun identitas sebagai tempat makan Indonesia yang terasa elegan, tetapi tetap hangat dan mudah diakses. Ketika hadir di Jakarta Selatan pada 2024, pengelola menonjolkan perpaduan nuansa Eropa klasik dengan elemen budaya lokal, mulai dari dekorasi hingga detail kerajinan. Pola ini memberi cerita merek yang kuat, sekaligus memperluas target dari penggemar kuliner hingga tamu yang mencari pengalaman dan suasana premium. Lokasinya berada di Jalan Wijaya VI No 11, Kebayoran Baru, dan dipasarkan sebagai destinasi makan malam keluarga serta tamu bisnis.
Dalam tahap pengembangan, Ekspansi Le Nusa biasanya diikuti penyesuaian menu, sumber bahan, dan ritme produksi agar konsisten di setiap kota tanpa kehilangan karakter bumbu. Tim dapur perlu menjaga kualitas bahan, ukuran porsi, pencatatan alergi, dan kestabilan rasa, terutama pada menu andalan yang menjadi alasan orang datang kembali. Ekspansi Le Nusa juga menuntut kontrol biaya yang ketat agar harga tetap kompetitif tanpa mengorbankan standar layanan dan pelatihan kru. Standarisasi resep, pelatihan kru, dan audit dapur rutin menjadi pekerjaan harian yang tidak terlihat oleh pengunjung.
London Jadi Uji Pasar Kuliner Indonesia
London dipilih karena menjadi pusat kuliner global yang punya pasar wisata, komunitas diaspora, dan konsumen yang terbiasa mencoba rasa baru sepanjang tahun. Kota ini juga menawarkan panggung media yang cepat, sehingga pembukaan restoran mudah menjadi perbincangan lintas negara. Bagi pengelola, tantangan utamanya adalah menjaga rasa Indonesia tetap autentik, sambil menyesuaikan tingkat pedas, asam, dan manis bagi lidah lokal. Restoran yang sukses biasanya mampu menjelaskan asal bahan, pilihan diet, dan opsi alergi dengan jelas di menu.
Ekspansi Le Nusa ke Inggris berarti tim harus menyiapkan standar operasional yang sesuai regulasi setempat, mulai dari keamanan pangan, audit kebersihan, hingga ketenagakerjaan. Sistem pemasok perlu dipetakan agar bahan segar tersedia stabil, sementara bahan khas Nusantara dapat masuk lewat jalur impor yang legal dan terjadwal dengan kontrol stok yang ketat, sehingga kualitas tidak berubah saat permintaan melonjak tiba-tiba. Di tahap awal, pelatihan kru menjadi kunci karena ritme servis di London cenderung cepat, dengan tuntutan bahasa dan etiket yang beragam. Tim juga harus menata jadwal produksi agar persediaan tidak menumpuk dan limbah makanan bisa ditekan.
Persaingan restoran Asia di London juga padat, dari konsep fine dining hingga tempat makan kasual yang mengandalkan harga dan promosi digital. Agar menonjol, Ekspansi Le Nusa biasanya mengangkat cerita menu dan pengalaman ruang, bukan hanya popularitas pemilik. Pengamat menilai keberhasilan akan ditentukan oleh ulasan pelanggan, konsistensi porsi, serta kemampuan mengendalikan biaya sewa dan tenaga kerja yang dipengaruhi kurs. Jika kualitas terjaga, cabang London berpotensi menjadi etalase yang memperkuat citra kuliner Indonesia di Eropa dan membuka peluang kolaborasi dengan komunitas kreatif setempat.
Strategi Brand dan Dampak pada Bisnis F B
Di tengah persaingan global, ekspansi restoran selebritas tidak cukup bertumpu pada nama, melainkan perlu pembuktian dari meja ke meja di pasar yang sangat transparan dari hari pertama. Ekspansi Le Nusa akan dinilai dari hal sederhana seperti kecepatan servis, keramahan kru, konsistensi bumbu, dan ketepatan suhu sajian di jam ramai tanpa mengorbankan kebersihan, keamanan pangan, dan kerapian area kerja.
Konsumen London dikenal kritis terhadap nilai, sehingga ukuran porsi, bahan, dan presentasi harus terasa sepadan dengan harga, pajak, serta biaya layanan. Jika ada keluhan, respons cepat melalui kanal layanan pelanggan, penggantian menu, dan pencatatan insiden menjadi penentu apakah reputasi membaik atau justru turun. Pengelola juga dihadapkan pada strategi pemasaran yang lebih profesional, dengan mengandalkan ulasan, media sosial, kerja sama event, dan kolaborasi komunitas diaspora serta peluncuran menu musiman yang relevan dengan kalender kota. Keterlibatan influencer bisa membantu awareness, tetapi standar dapur tetap menjadi inti yang menentukan repeat order, durasi antrean, dan tingkat rekomendasi.
Baca juga : Wisata Eropa Barat Pilihan Destinasi Terkini
Dalam banyak kasus, Ekspansi Le Nusa mendorong pengetatan pengukuran kinerja, dari biaya bahan, produktivitas kru, hingga tingkat limbah dan kepatuhan SOP. Data harian itu biasanya dirangkum dalam dashboard untuk memutuskan apakah konsep harus diperluas, dipersempit, atau disesuaikan dengan kebiasaan makan lokal dan musim, dengan evaluasi mingguan yang disiplin dan target yang terukur. Dari sisi industri, cabang di London dapat menjadi jembatan promosi bagi bahan dan produk Indonesia, terutama rempah, saus, kopi, dan makanan olahan yang memenuhi standar, yang bisa memperluas pasar ekspor UMKM makanan Indonesia.
Namun rantai pasok lintas negara menuntut kepatuhan dokumen, sertifikasi, perencanaan stok, serta mitigasi risiko keterlambatan pengiriman dan fluktuasi harga. Jika operasional stabil, Ekspansi Le Nusa berpotensi membuka peluang kemitraan dengan pelaku F&B lain, termasuk pop-up, katering, kelas memasak, dan kolaborasi chef tamu. Pada akhirnya, keberhasilan restoran ini akan diukur dari keberlanjutan bisnis, pengembangan tim, dan kemampuan menjaga identitas Nusantara, bukan sekadar ramainya grand opening.
