Lanskap politik Prancis menjelang pemilihan presiden 2027 berubah drastis menyusul vonis terhadap Marine Le Pen. Pemimpin partai sayap kanan Rassemblement National itu dinyatakan bersalah atas penggelapan dana Uni Eropa dan dijatuhi hukuman larangan mencalonkan diri selama lima tahun. Hal ini membuka peluang baru bagi sejumlah tokoh untuk maju sebagai kandidat presiden Prancis 2027.

Dampak Vonis Marine Le Pen

Pengadilan Prancis menjatuhkan hukuman penjara dan larangan jabatan publik terhadap Le Pen. Vonis ini memupuskan ambisi politiknya untuk ikut dalam kontestasi pemilu 2027, sekaligus mengguncang barisan pendukung Rassemblement National.

Pakar politik dari Université de Paris, Jean Moreau, menyebut bahwa “ketidakhadiran Le Pen membuka ruang bagi generasi baru dalam politik kanan ekstrem, sekaligus memperkuat posisi kandidat dari spektrum tengah dan kiri.”

Kandidat Kuat yang Muncul

Berikut adalah beberapa nama yang mulai mencuat sebagai kandidat presiden Prancis 2027:

1. Jordan Bardella (Rassemblement National)

Sebagai tangan kanan Le Pen dan Presiden RN saat ini, Bardella diperkirakan akan mengambil alih tongkat estafet. Usianya yang muda dan retorika nasionalis membuatnya digemari pemilih muda konservatif.

2. Emmanuel Macron (La République En Marche!) – Tidak Maju Lagi

Sebagai presiden yang sedang menjabat, Macron tidak bisa mencalonkan diri kembali karena batas dua masa jabatan. Namun, pengaruh politiknya tetap besar, terutama dalam menentukan calon dari LREM.

3. Édouard Philippe (Horizons)

Mantan Perdana Menteri dan sekutu Macron ini sedang membangun basis dukungan dengan agenda reformis yang lebih pragmatis. Ia disebut-sebut sebagai figur “pengganti alami” Macron dalam blok sentris.

4. Jean-Luc Mélenchon (La France Insoumise)

Meski usianya tak muda lagi, Mélenchon tetap populer di kalangan kiri radikal. Namun, banyak yang menilai ia akan menyerahkan kursi pencalonan kepada sosok muda seperti Clémentine Autain.

5. Valérie Pécresse (Les Républicains)

Setelah kegagalan di 2022, Pécresse kembali membangun basis sayap kanan moderat. Ia menargetkan pemilih konservatif yang kecewa dengan skandal RN.

6. Raphaël Glucksmann (Place Publique – Parti Socialiste)

Mewakili sayap kiri intelektual, Glucksmann menarik perhatian sejak pemilu Eropa. Jika PS ingin bangkit, dia adalah kunci utama.

Potensi Koalisi dan Aliansi Baru

Dengan tidak adanya petahana dan absennya Le Pen, skenario aliansi baru sangat mungkin terjadi. Peta politik yang sempat stagnan diprediksi akan mengalami dinamika tajam, termasuk potensi munculnya kandidat independen atau teknokrat seperti François Bayrou atau tokoh dari kalangan bisnis.

Analis politik menyebut bahwa “pemilu 2027 bisa menjadi yang paling kompetitif dalam dua dekade terakhir.”

Isu Sentral: Ekonomi, Imigrasi, dan Lingkungan

Para kandidat akan dihadapkan pada tantangan besar: stagnasi ekonomi, tekanan inflasi, isu imigrasi, serta tuntutan untuk transisi energi. Publik Prancis semakin vokal terhadap isu perubahan iklim dan krisis perumahan, yang kemungkinan besar menjadi titik panas debat kampanye nanti.

Sorotan Internasional

Prancis sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan kekuatan utama di Uni Eropa, menjadikan pemilihan ini penting secara geopolitik. Dunia memantau siapa yang akan menggantikan Macron dan bagaimana arah kebijakan luar negeri serta pertahanan akan berubah.

Kesimpulan

Pemilihan umum Prancis 2027 menjanjikan pertarungan yang lebih terbuka dan tak terduga. Absennya Marine Le Pen membuka babak baru dalam perpolitikan Prancis. Kini, semua mata tertuju pada siapa yang mampu menyatukan kekuatan dan meraih kepercayaan rakyat sebagai kandidat presiden Prancis 2027.

Reff Page: https://www.theguardian.com/world/live/2025/mar/31/france-marine-le-pen-embezzlement-verdict-europe-news-live