
Penguatan Ekonomi Banten menjadi agenda utama ketika Gubernur Andra Soni menerima kunjungan Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, di Gedung Negara Provinsi Banten. Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana konstruktif karena kedua pihak sepakat memperluas kerja sama di bidang ekonomi, industri, hingga pendidikan vokasi. Pemerintah Prancis, melalui rombongan delegasi dan perwakilan perusahaan yang turut hadir, menegaskan minat serius mereka untuk memperkuat jaringan investasi di Banten. Hal ini sejalan dengan posisi Banten sebagai salah satu pusat industri nasional sekaligus wilayah strategis penopang ekonomi Jawa-Bali.
Dalam diskusi tersebut, Gubernur Andra Soni menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang yang tidak hanya mengalirkan modal asing, tetapi juga meningkatkan nilai tambah sektor industri. Penguatan Ekonomi Banten dianggap sebagai pintu untuk menarik lebih banyak investasi internasional, terutama dari negara-negara Eropa. Penone menyambut baik langkah itu dan menyebut bahwa sejumlah perusahaan Prancis telah menjajaki berbagai peluang, termasuk di sektor energi, agrikultur, dan pengolahan makanan. Hal ini menunjukkan bahwa Banten memiliki daya tarik tersendiri sebagai destinasi investasi yang aman, potensial, dan kompetitif di tingkat regional.
Table of Contents
Peluang Investasi Industri dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Kedatangan delegasi Prancis membuka peluang baru bagi upaya mempercepat Penguatan Ekonomi Banten, terutama melalui sektor industri pengolahan. Saat ini, terdapat dua perusahaan besar asal Prancis yang sedang dalam proses menanamkan modalnya di wilayah tersebut. Salah satu perusahaan berfokus pada industri pengolahan makanan berbasis jagung yang diarahkan untuk kebutuhan ekspor, sementara perusahaan lainnya bergerak di bidang manufaktur dengan orientasi pasar global. Banten dianggap tepat karena memiliki infrastruktur memadai, akses logistik yang luas, serta sumber daya manusia yang kompetitif.
Bahlil Lahadalia, dalam laporan terpisah tentang investasi Banten, menyebut bahwa realisasi investasi Prancis di provinsi ini telah mencapai lebih dari Rp91 triliun hingga 2025. Angka ini menjadi bukti bahwa komitmen kerja sama bukan sekadar wacana, melainkan langkah konkret untuk memperluas portofolio ekonomi daerah. Penguatan Ekonomi Banten juga ditopang oleh keberadaan kawasan industri besar seperti Cilegon, Tangerang, dan Serang yang selama ini menjadi pusat aktivitas manufaktur dan jasa. Delegasi Prancis menyatakan minat untuk memperluas kolaborasi terutama di sektor energi terbarukan, teknologi pangan, dan pengembangan industri strategis.
Selain investasi langsung, kerja sama juga menyentuh sektor agrikultur. Prancis menyampaikan kebutuhan bahan baku jagung berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan industri pengolahan mereka. Hal ini membuka peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memperluas pasar ekspor. Penguatan Ekonomi Banten dalam konteks ini bukan hanya berfokus pada industri besar, tetapi juga melibatkan sektor hulu yang berpotensi memberikan dampak merata bagi masyarakat pedesaan. Pemerintah provinsi menilai langkah ini dapat menciptakan siklus ekonomi baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Pendidikan Vokasi dan Transfer Teknologi sebagai Prioritas
Selain aspek investasi, pertemuan tersebut menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Gubernur Andra Soni menyampaikan bahwa Penguatan Ekonomi Banten tidak akan berhasil tanpa dukungan SDM yang terampil dan siap mengisi kebutuhan industri yang terus berkembang. Dubes Prancis Penone sepakat bahwa pendidikan vokasi harus menjadi prioritas. Beberapa institusi pendidikan Prancis disebut membuka peluang kemitraan dengan sekolah vokasi di Banten dalam bentuk program pelatihan, magang, dan pertukaran pelajar.
Kerja sama pendidikan vokasi ini dianggap strategis oleh kedua pihak. Dengan berkembangnya industri teknologi dan otomotif di kawasan Banten, kebutuhan tenaga kerja terampil semakin meningkat. Penguatan Ekonomi Banten melalui skema vokasi bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan lokal memiliki kompetensi sesuai standar global. Program pelatihan yang dirancang bersama industri Prancis membuka kesempatan baru bagi generasi muda untuk terhubung langsung dengan perusahaan multinasional. Penone menegaskan bahwa Prancis siap mendukung pendirian pusat pelatihan bersama (joint training center) bila Pemerintah Banten siap menyediakan fasilitas dan regulasi pendukung.
Di sisi lain, kerja sama ini juga mendorong transfer teknologi dari perusahaan Prancis ke pelaku industri lokal. Hal ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat inovasi di sektor industri daerah. Penguatan Ekonomi Banten melalui transfer teknologi menciptakan ekosistem yang lebih adaptif terhadap perubahan global, sekaligus meningkatkan daya saing provinsi dalam menarik lebih banyak investasi masa depan.
Diskusi antara Gubernur Andra Soni dan Dubes Prancis memperlihatkan arah baru strategi pembangunan daerah. Pemerintah Banten tengah merancang kebijakan jangka panjang untuk menjadikan provinsi ini pusat kegiatan ekonomi regional yang didukung industri kuat, SDM unggul, dan infrastruktur modern. Dalam konteks ini, Penguatan Ekonomi Banten bukan sekadar slogan, tetapi visi pembangunan yang terukur dengan target yang terstruktur. Kolaborasi internasional dengan Prancis dinilai sebagai langkah awal untuk menarik lebih banyak investor dari Eropa dan negara lain.
Baca juga : Ekspor Furnitur Prancis Tembus US$61,14 Juta
Keberadaan pelabuhan besar, kawasan industri terpadu, dan kedekatan geografis dengan DKI Jakarta menjadikan Banten sebagai wilayah yang strategis. Pemerintah Prancis melihat potensi besar tersebut dan menilai kolaborasi dapat diperluas hingga sektor pariwisata, energi, dan teknologi digital. Penguatan Ekonomi Banten melalui diversifikasi sektor ekonomi memungkinkan provinsi ini tidak hanya bergantung pada industri berat, tetapi juga mengembangkan sektor kreatif dan jasa modern yang tengah tumbuh di berbagai kota besar Indonesia.
Ke depan, pemerintah daerah menegaskan perlunya memastikan regulasi yang ramah investasi, peningkatan infrastruktur publik, serta penguatan kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. Dengan semakin kuatnya hubungan bilateral Banten–Prancis, diharapkan tercipta efek berantai positif bagi masyarakat, mulai dari peluang kerja baru hingga peningkatan daya saing global. Penguatan Ekonomi Banten pada akhirnya menjadi fondasi penting untuk mewujudkan pertumbuhan yang inklusif, stabil, dan berkelanjutan.
