Pemerintah Prancis resmi mengumumkan rencana pembangunan penjara supermax Prancis di Saint-Laurent-du-Maroni, Guyana Prancis, sebagai respon atas meningkatnya kekerasan dalam sistem pemasyarakatan dan dominasi pengedar narkoba di berbagai penjara metropolitan. Fasilitas ultra-aman ini akan menampung 500 narapidana paling berbahaya, termasuk para bandar narkoba dan ekstremis yang sebelumnya diketahui masih mengatur jaringan kejahatan dari balik jeruji.

Pengumuman ini datang di tengah kekhawatiran nasional terhadap tingginya pengaruh kelompok kriminal dalam penjara, serta serangkaian serangan terhadap petugas lembaga pemasyarakatan yang dianggap sebagai bentuk intimidasi dari geng dalam negeri. Pemerintah menyebut pembangunan penjara supermax Prancis sebagai solusi jangka panjang yang bertujuan untuk memutus mata rantai komando geng narkoba yang selama ini merajalela.

Lokasi Strategis dan Tujuan Khusus

Guyana Prancis bukanlah pilihan sembarangan. Lokasinya di tepi sungai Maroni, dekat perbatasan Suriname dan jalur penyelundupan kokain dari wilayah Amazon, dianggap sangat strategis. Sekitar 20 persen pasokan kokain ke Eropa dilaporkan melewati jalur ini, menjadikan kawasan tersebut pusat transit utama bagi kartel narkoba internasional.

Penjara supermax Prancis yang dirancang akan terdiri dari dua blok utama, masing-masing untuk pengedar narkoba dan narapidana ekstremis. Dari total 500 sel, sekitar 60 akan diklasifikasikan sebagai “ultra high security” dan 15 lainnya disediakan khusus bagi terpidana teroris. Desain sel dan sistem pengawasan mengadopsi standar Amerika Serikat, di mana setiap penghuni akan dipantau 24 jam melalui CCTV, dan akses ke luar ruangan dibatasi secara ketat.

Pemerintah berharap isolasi semacam ini mampu mencegah para napi dari mengatur operasi kriminal dari dalam penjara—sebuah fenomena yang kini menjadi masalah besar di Prancis, terutama setelah kasus pelarian Mohamed Amra, salah satu gembong narkoba yang kabur saat proses pemindahan dan menyebabkan kematian dua petugas.

Tantangan Politik dan Reaksi Publik

Namun, pembangunan penjara supermax Prancis ini tidak berjalan tanpa penolakan. Banyak tokoh masyarakat dan pejabat lokal Guyana menyuarakan ketidaksetujuan mereka. Mereka menyebut proyek ini sebagai bentuk “pengasingan kolonial gaya baru”, mengingat wilayah ini dulunya merupakan tempat berdirinya koloni penjara terkenal, Devil’s Island.

Warga lokal merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, bahkan ada kekhawatiran bahwa proyek ini hanya akan menambah beban sosial dan keamanan bagi komunitas sekitar. Pemerintah setempat juga menyoroti isu kurangnya infrastruktur pendukung seperti akses jalan, tenaga medis, dan keamanan yang layak untuk mengoperasikan fasilitas ultra-modern semacam ini.

Terlepas dari itu, Menteri Kehakiman Gérald Darmanin tetap berpegang teguh pada keputusan ini. Ia menyatakan bahwa proyek penjara supermax Prancis akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem hukum dan menjawab tantangan serius yang dihadapi oleh lembaga pemasyarakatan. Menurutnya, tindakan tegas seperti ini dibutuhkan demi melindungi masyarakat dari pengaruh kejahatan terorganisir yang kian merajalela.

Dampak Internasional dan Simbol Perang Terhadap Kartel

Darmanin juga menekankan bahwa pembangunan fasilitas ini adalah bagian dari kerja sama internasional antara Prancis, Brasil, Kolombia, dan negara lain di kawasan Amazon yang terdampak langsung oleh jaringan kartel narkoba. Dengan menempatkan penjara supermax Prancis di titik rawan peredaran narkoba, Prancis berharap dapat mengurangi aliran kokain yang masuk ke Eropa serta mempersempit ruang gerak geng internasional.

Isolasi para gembong narkoba dalam penjara supermax tidak hanya berdampak pada jalur distribusi, tetapi juga pada finansial dan jaringan komando mereka. Pemerintah berharap hal ini akan memperlemah kartel dari dalam dan secara bertahap menghilangkan pengaruh mereka di dalam lembaga pemasyarakatan.

Selain itu, penjara ini diharapkan mampu memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan, terutama mereka yang menganggap penjara sebagai markas nyaman untuk tetap mengendalikan operasi ilegalnya.

Baca juga : Live Streaming Prancis vs Jerman Euro Wanita 2025

Pembangunan penjara supermax Prancis di Guyana Prancis mencerminkan babak baru dalam upaya pemerintah menangani kejahatan transnasional dan ekstremisme. Meski mendapat kritik dari beberapa pihak, langkah ini dinilai sebagai jawaban konkret atas lemahnya sistem pengendalian dalam penjara-penjara Prancis selama ini.

Jika proyek ini berhasil dijalankan sesuai rencana dan standar keamanan tertinggi diterapkan, maka tidak hanya Prancis yang akan menuai manfaatnya, tetapi juga mitra-mitra regional dan global dalam perang terhadap narkoba dan terorisme. Penjara ini akan menjadi simbol baru bahwa Prancis tidak lagi memberi ruang bagi kekuatan kriminal untuk tumbuh dalam sistemnya.