Perayaan Fête de la Musique, atau Hari Musik Dunia, merupakan agenda tahunan terbesar di Prancis yang diselenggarakan setiap tanggal 21 Juni. Festival ini telah menjadi bagian penting dari budaya Prancis sejak 1982 dan dirayakan dengan konser musik gratis di berbagai kota. Namun, peringatan tahun 2025 tercoreng oleh insiden mengkhawatirkan: serangan menggunakan jarum suntik terhadap puluhan peserta festival.

Sebanyak 145 orang dilaporkan menjadi korban, dan pihak kepolisian telah menahan 12 orang tersangka yang diduga terlibat dalam serangan yang terjadi serentak di berbagai kota besar seperti Paris, Metz, La Rochelle, dan Angoulême.

Kronologi Kejadian

Serangan terjadi di tengah keramaian saat ribuan orang menikmati musik di jalanan. Di beberapa lokasi, korban melaporkan bahwa mereka merasakan sengatan kecil atau rasa perih di tubuh mereka, lalu mengalami pusing, mual, dan gejala fisik lainnya. Ketika diperiksa lebih lanjut, ditemukan bekas tusukan jarum di tubuh mereka.

Insiden terbanyak dilaporkan di kota Angoulême dengan lebih dari 50 kasus, diikuti oleh Metz, Paris, dan La Rochelle. Di Metz, kejadian dimulai sekitar pukul 21.15 di Rue du Palais dan sekitarnya. Sebagian besar korban adalah perempuan muda, yang langsung dirujuk ke rumah sakit untuk evaluasi medis dan toksikologi.

Respons Kepolisian dan Otoritas Setempat

Pihak berwenang Prancis merespons cepat setelah laporan-laporan mulai bermunculan. Total 12 tersangka berhasil diamankan di berbagai kota. Polisi menggunakan bantuan rekaman CCTV, laporan saksi mata, dan informasi dari media sosial untuk mengidentifikasi para pelaku.

Layanan darurat, termasuk pemadam kebakaran dan petugas medis, juga diterjunkan ke lokasi-lokasi padat pengunjung untuk membantu korban dan mengevakuasi mereka dari kerumunan. Di Metz, sejumlah area seperti Place d’Armes, Place de la République, dan Rue du Palais dipenuhi tim medis dan petugas keamanan.

Dugaan Motif dan Zat dalam Jarum

Hingga artikel ini ditulis, belum dikonfirmasi secara resmi apakah jarum yang digunakan dalam serangan tersebut mengandung zat tertentu seperti GHB (obat bius) atau rohypnol, yang kerap diasosiasikan dengan tindakan pelecehan seksual berbasis narkotika atau ‘needle spiking’.

Beberapa korban mengaku mengalami efek yang mengarah pada gejala seperti dibius atau kehilangan kesadaran sesaat. Tes toksikologi sedang dilakukan oleh otoritas medis untuk memastikan adanya kandungan zat berbahaya.

Reaksi Masyarakat dan Kekhawatiran Publik

Serangan ini memicu kekhawatiran luas di kalangan publik, khususnya terkait keamanan di acara massal dan ruang publik. Beredar juga peringatan viral di media sosial sebelum festival, yang memperingatkan bahwa perempuan bisa menjadi target serangan jarum selama Fête de la Musique.

Banyak pengunjung mengungkapkan bahwa mereka merasa trauma dan mulai kehilangan rasa aman untuk hadir di festival terbuka. Beberapa organisasi feminis mendesak pemerintah untuk mengusut kasus ini secara serius, serta menuntut perlindungan lebih kuat terhadap perempuan di ruang publik.

Prosedur Keamanan dan Evaluasi Penyelenggara

Insiden ini memberikan tekanan besar terhadap penyelenggara festival, baik pemerintah kota maupun komunitas budaya. Pemerintah Prancis kini diminta untuk:

  • Meningkatkan jumlah petugas keamanan di acara publik
  • Memasang CCTV tambahan di titik-titik strategis
  • Menyediakan tim medis dan psikolog di lokasi acara
  • Menyusun protokol tanggap darurat terhadap serangan fisik tak terduga

Selain itu, pemerintah pusat juga mempertimbangkan untuk menerbitkan peraturan baru tentang penyelenggaraan festival massal, terutama terkait aspek keamanan non-konvensional seperti serangan jarum.

Fenomena Global: ‘Needle Spiking’

Perlu diketahui bahwa fenomena “needle spiking” bukan hanya terjadi di Prancis. Kasus serupa telah dilaporkan di Inggris, Irlandia, dan beberapa negara Eropa sejak tahun 2021. Namun, dalam banyak kasus, tes laboratorium sering tidak menemukan jejak zat berbahaya akibat keterlambatan pengambilan sampel darah.

Karena itu, banyak pihak mendorong agar investigasi medis dilakukan secepat mungkin setelah insiden, serta mendorong edukasi masyarakat agar segera melapor bila merasa diserang dengan benda tajam atau jarum.

Insiden serangan jarum saat Fête de la Musique 2025 adalah peringatan keras bagi otoritas keamanan dan penyelenggara acara di seluruh dunia. Dengan total 145 korban dan 12 tersangka yang ditahan, kejadian ini mengungkap celah keamanan baru yang harus diantisipasi dengan pendekatan yang lebih proaktif dan multidisipliner.

Fête de la Musique seharusnya menjadi pesta musik dan budaya untuk semua kalangan. Namun insiden ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran, kewaspadaan, serta dukungan dari semua pihak—pemerintah, komunitas, dan masyarakat umum—agar ruang publik tetap aman dan inklusif untuk dirayakan bersama.

Prancis Tangkap Lima Orang Terkait Penculikan Ayah Pengusaha Kripto, Kejahatan Digital dengan Konsekuensi Fisik