
Pemimpin partai sayap kanan Prancis, Marine Le Pen, telah secara resmi meminta tokoh muda sekaligus protégé politiknya, Jordan Bardella, untuk mempersiapkan diri sebagai calon presiden pada pemilihan presiden Prancis tahun 2027. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara eksklusif yang diterbitkan oleh media konservatif Valeurs Actuelles pada 25 Juni 2025. Langkah ini dianggap sebagai upaya transisi kekuasaan dalam tubuh Rassemblement National (RN), mengingat Le Pen saat ini tengah menghadapi larangan hukum untuk mencalonkan diri kembali.
Table of Contents
Kasus Hukum yang Membayangi Marine Le Pen
Pada Maret 2025, Marine Le Pen dijatuhi hukuman dua tahun penjara bersyarat serta denda atas keterlibatannya dalam kasus penyalahgunaan dana Parlemen Eropa. Ia dinyatakan bersalah mempekerjakan asisten parlemen fiktif selama menjadi anggota Parlemen Eropa. Imbas dari vonis tersebut, Le Pen kehilangan hak politiknya dan dilarang mencalonkan diri dalam pemilu hingga tahun 2030.
Dalam wawancara tersebut, Le Pen menyatakan, “Saya menerima bahwa saya tidak bisa mencalonkan diri. Jordan menerima bahwa ia harus maju. Saya sendiri telah memintanya untuk mulai mempersiapkan diri.”
Jordan Bardella: Wajah Baru Sayap Kanan Prancis
Jordan Bardella, lahir tahun 1995, adalah Presiden Rassemblement National sejak 2022 dan menjadi figur sentral dalam peremajaan partai yang selama ini identik dengan figur Le Pen. Bardella dikenal sebagai sosok muda yang berwibawa, cerdas, dan mampu menjangkau generasi pemilih baru, termasuk kalangan konservatif moderat dan pemilih muda di kota besar.
Meski belum pernah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, Bardella telah terbukti sukses memimpin RN dalam pemilu Eropa dan pemilu legislatif, membawa partai itu meraih peningkatan suara yang signifikan. Ia juga dikenal aktif dalam media sosial, memiliki citra lebih “modern” dibanding Le Pen, serta mampu menjembatani elemen-elemen radikal dan moderat dalam tubuh partai.
Strategi Politik RN Menuju 2027
Permintaan Le Pen agar Bardella mempersiapkan diri sejak sekarang bukan hanya langkah simbolis, melainkan strategi matang untuk memastikan keberlangsungan kekuatan RN sebagai salah satu kekuatan politik utama di Prancis. Beberapa poin strategis yang terlihat adalah:
- Konsolidasi internal partai: Bardella telah membuktikan kepemimpinannya di internal RN dengan membangun loyalitas politik dari basis pemilih Le Pen.
- Modernisasi citra partai: RN di bawah Bardella menampilkan wajah yang lebih moderat dan terorganisir, menjauhi retorika ekstrem namun tetap mempertahankan nilai nasionalisme dan kedaulatan.
- Penetrasi ke pemilih muda dan suburban: Dengan citra muda dan komunikatif, Bardella dianggap memiliki kemampuan menjangkau segmen pemilih yang selama ini sulit dimenangkan oleh RN.
Reaksi dan Implikasi Politik
Langkah Le Pen mendukung Bardella mendapat berbagai reaksi. Di internal partai, banyak yang menyambut baik keputusan tersebut sebagai bentuk regenerasi kepemimpinan. Di sisi lain, oposisi politik menilai ini adalah bentuk upaya Le Pen untuk tetap memegang kendali atas RN melalui “wakil yang loyal”.
Sejumlah analis politik menyebut bahwa pencalonan Bardella pada Pilpres 2027 bisa menjadi momen penting bagi RN untuk menembus kekuasaan eksekutif nasional untuk pertama kalinya. Meskipun demikian, banyak tantangan yang akan dihadapi:
- Minimnya pengalaman eksekutif: Bardella belum pernah menjabat sebagai kepala pemerintahan atau menteri.
- Stigma terhadap RN: Meskipun lebih moderat, citra masa lalu RN yang ekstrem masih menjadi ganjalan di mata sebagian pemilih.
- Koalisi lawan yang kuat: Pemilu 2027 diprediksi akan mempertemukan kandidat dari spektrum politik lain, termasuk dari kubu tengah dan kiri yang kemungkinan besar akan berkoalisi untuk menahan laju RN.
Pemilu 2027: Dinamika dan Harapan
Pemilihan presiden Prancis tahun 2027 diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling kompetitif dalam sejarah politik negara tersebut. Dengan Emmanuel Macron tidak bisa mencalonkan diri lagi karena aturan dua periode, medan kompetisi akan terbuka lebar. RN, melalui Bardella, memiliki peluang besar untuk mengisi kekosongan kepemimpinan nasional.
Jika Bardella berhasil mencalonkan diri secara resmi dan mendapatkan suara signifikan pada putaran pertama, maka RN dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk memperluas aliansi dan memenangkan putaran kedua. Ini akan menjadi tonggak sejarah, mengingat RN belum pernah memenangkan pemilu presiden sepanjang sejarahnya.
Marine Le Pen secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepada Jordan Bardella sebagai calon potensial RN dalam pemilu presiden Prancis 2027. Dengan latar belakang yang kuat dalam kepemimpinan partai dan elektabilitas yang terus meningkat, Bardella menjadi representasi generasi baru politik Prancis. Meski tantangan ke depan masih besar, langkah ini merupakan strategi penting dalam upaya RN meraih kekuasaan nasional.
Prancis Dihukum ECtHR atas Praktik Racial Profiling oleh Polisi, Momentum Reformasi Nasional?