
French weddings selalu menjadi momen penuh gaya, emosi, dan detail tradisi yang tak lekang oleh waktu. Di balik keanggunan gaun pengantin atau kilauan kristal gelas champagne, terdapat rangkaian tahapan yang khas dan sangat berbeda dengan budaya pernikahan di banyak negara lainnya. Tayangan French weddings di France24 baru-baru ini menampilkan sisi lain dari pesta pernikahan di negeri Anggun tersebut, memaparkan bagaimana pasangan memulai hari mereka di balai kota, berpindah ke upacara resepsi, hingga larut malam dihangatkan dengan sajian sup bawang legendaris.
Bagi banyak orang, gambaran pernikahan di Prancis mungkin identik dengan pemandangan kastil romantis, kebun anggur yang hijau, serta kilauan lampu di Paris. Namun, sesungguhnya, French weddings memiliki urutan upacara yang sangat baku dan diatur oleh hukum negara, sekaligus diwarnai tradisi keluarga yang turun-temurun.
Table of Contents
Balai Kota, Tempat Segalanya Dimulai
Salah satu keunikan French weddings terletak pada fakta bahwa prosesi sahnya pernikahan harus dilakukan di balai kota. Dalam sistem hukum Prancis, upacara sipil adalah satu-satunya bentuk pernikahan yang diakui secara legal. Tanpa ritual di balai kota, pasangan tidak dianggap sah sebagai suami istri meskipun telah menikah secara agama.
Di balai kota, pasangan akan berdiri di hadapan wali kota atau wakilnya, membaca sumpah, menandatangani buku catatan sipil, dan secara resmi dinyatakan sebagai pasangan suami istri. Upacara ini biasanya singkat, hanya sekitar 15 hingga 30 menit, tetapi sarat makna karena menjadi fondasi hukum rumah tangga yang baru dibentuk. Keluarga inti dan saksi turut hadir, mengenakan busana terbaik, sembari mempersiapkan diri untuk pesta panjang yang akan menyusul.
Pesta, Champagne, dan Sukacita
Selepas urusan resmi di balai kota, barulah French weddings benar-benar berubah menjadi perayaan. Resepsi pernikahan biasanya diadakan di restoran elegan, taman, atau aula perjamuan. Champagne menjadi bintang minuman pembuka. Tak ada pernikahan Prancis tanpa ritual toast, yang seringkali dibarengi teriakan “Vive les mariés!” (Hidup pengantin!).
Makanan menjadi elemen tak terpisahkan dalam French weddings. Menu pernikahan di Prancis terkenal panjang dan mewah. Mulai dari hidangan pembuka (entrée), ikan, daging, keju, hingga dessert yang menawan. Salah satu ikon kuliner di pesta pernikahan Prancis adalah croquembouche, menara kecil profiteroles yang direkatkan dengan karamel, menjadi simbol kemakmuran dan kebahagiaan.
Namun, di balik kemewahan menu utama, ada ritual sederhana yang selalu dinanti, yaitu sup bawang Prancis atau onion soup. Hidangan hangat ini biasanya disajikan menjelang dini hari, setelah musik berhenti dan para tamu mulai kelelahan. Bagi banyak pasangan, menyajikan sup bawang adalah bentuk penghormatan bagi tamu yang bertahan hingga akhir pesta, sekaligus cara membantu tamu merasa lebih segar setelah menenggak banyak champagne.
Sup Bawang, Simbol Kehangatan di Akhir Hari
Sup bawang, yang dihidangkan pada larut malam, bukan sekadar menu tambahan dalam French weddings. Hidangan ini punya makna emosional sebagai penutup sempurna pesta panjang. Kuah kaldu sapi yang kaya rasa, bawang karamel, serta lelehan keju Gruyère di atas sepotong roti panggang menciptakan cita rasa yang menenangkan sekaligus memulihkan energi.
Menurut beberapa pengantin, sup bawang dianggap sebagai penawar rasa lelah setelah menari dan bersosialisasi selama berjam-jam. Para tamu biasanya berkumpul kembali di meja makan, tertawa dan berbagi cerita, sebelum akhirnya pulang dengan perut kenyang dan hati gembira. Kehadiran sup bawang juga menjadi lambang keramahan tuan rumah, seakan berkata: “Terima kasih sudah menemani kami hingga akhir.”
Baca lagi : Kincir Angin Moulin Rouge Kembali Berputar Setelah 14 Bulan
Tradisi ini mencerminkan keunikan French weddings, di mana setiap detail dirancang untuk menciptakan momen berkesan, tak hanya bagi pengantin, tetapi juga bagi para tamu. Dari sumpah resmi di balai kota, toast penuh suka cita dengan champagne, hingga sendok terakhir sup bawang hangat, semua menjadi satu rangkaian ritual yang menyatukan nilai keluarga, budaya, dan keindahan kuliner Prancis.
Meski zaman berubah, French weddings tetap mempertahankan esensinya: menjadi perayaan cinta yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya rasa, emosi, dan kenangan. Tak heran, banyak pasangan dari seluruh dunia terinspirasi untuk mengadopsi sebagian tradisi Prancis ke dalam pernikahan mereka sendiri.