
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan komitmennya memperkuat hubungan RI–Prancis dalam percakapan telepon dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada awal Agustus 2025. Dalam pernyataan resminya, Macron menulis bahwa kedua negara akan mendorong proyek-proyek ambisius yang berwawasan ke depan, mencakup berbagai sektor strategis.
Komunikasi intens ini menjadi momentum penting jelang kunjungan resmi Macron ke Jakarta yang dijadwalkan akhir tahun. Baik Indonesia maupun Prancis melihat peluang besar untuk mengembangkan kerja sama yang bukan hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga menyentuh pertahanan, teknologi, hingga isu lingkungan global.
Dengan posisi geopolitik yang strategis, Indonesia dipandang sebagai mitra kunci Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Sementara bagi Indonesia, Prancis merupakan pintu masuk penting untuk memperluas diplomasi serta jejaring ekonomi di kawasan Eropa. Pernyataan kedua pemimpin ini menandai era baru dalam mempererat hubungan RI–Prancis yang semakin dinamis.
Table of Contents
Kerja Sama Pertahanan dan Ekonomi
Salah satu fokus utama dalam pembahasan antara Prabowo dan Macron adalah kerja sama pertahanan. Prancis, melalui industri alutsista seperti Dassault Aviation dan Naval Group, telah lama menjalin kontak dengan Indonesia. Rencana pembelian jet tempur Rafale dan pengembangan kapal selam menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya memperkuat hubungan RI–Prancis di sektor militer.
Kerja sama ini bukan sekadar transaksi senjata, tetapi juga melibatkan transfer teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia Indonesia. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya membeli produk, melainkan juga memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Macron menekankan bahwa pendekatan ini akan memastikan keberlanjutan jangka panjang dan memperkuat posisi Indonesia di kawasan.
Di sisi ekonomi, Prancis menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis untuk memperluas pasar di Asia Tenggara. Investasi di sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan digitalisasi diperkirakan menjadi agenda penting yang akan dibicarakan lebih lanjut. Bagi Indonesia, masuknya investasi ini akan mendorong pertumbuhan sekaligus membuka lapangan kerja baru. Dengan demikian, hubungan RI–Prancis tidak hanya bersifat simbolik, tetapi benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.
Peran Geopolitik di Indo-Pasifik
Selain kerja sama bilateral, Macron dan Prabowo juga menyinggung peran strategis Indonesia dan Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Prancis, yang memiliki wilayah teritorial di Samudra Hindia dan Pasifik, berkepentingan menjaga stabilitas kawasan. Indonesia, dengan posisinya yang vital di jalur perdagangan global, menjadi mitra ideal untuk membangun sinergi tersebut.
Isu keamanan maritim, kebebasan navigasi, serta penyelesaian damai konflik kawasan turut menjadi bagian dari agenda besar kedua negara. Dengan memperkuat hubungan RI–Prancis, diharapkan terbentuk kerja sama multilateral yang lebih solid, termasuk dengan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa.
Tak hanya itu, isu global seperti perubahan iklim juga mendapat perhatian khusus. Prancis mendorong Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam transisi energi hijau, sementara Indonesia berharap dapat mengakses teknologi ramah lingkungan yang dimiliki Prancis. Kolaborasi ini akan meneguhkan peran kedua negara sebagai aktor penting dalam percaturan internasional.
Kunjungan kenegaraan Macron ke Jakarta akhir tahun nanti menjadi momentum krusial untuk meresmikan berbagai kesepakatan. Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menyiapkan agenda yang konkret, mulai dari investasi hingga kolaborasi budaya. Dengan kesamaan visi dan kepentingan, hubungan RI–Prancis diyakini akan memasuki babak baru yang lebih produktif.
Penguatan kerja sama ini juga memiliki makna simbolis bagi diplomasi Indonesia. Kehadiran Macron di Jakarta mempertegas pengakuan internasional atas peran Indonesia di kawasan. Bagi Prancis, menjalin kemitraan erat dengan Indonesia berarti memperluas pengaruh di Asia Tenggara, sekaligus meneguhkan posisinya dalam percaturan global.
Baca juga : Macron Dorong Stabilisation Mission Gaza
Tak hanya itu, isu global seperti perubahan iklim juga mendapat perhatian khusus. Prancis mendorong Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam transisi energi hijau, sementara Indonesia berharap dapat mengakses teknologi ramah lingkungan yang dimiliki Prancis. Kolaborasi ini akan meneguhkan peran kedua negara sebagai aktor penting dalam percaturan internasional.
Masyarakat Indonesia pun diharapkan merasakan manfaat langsung dari kolaborasi ini, baik dalam bentuk peluang kerja, peningkatan kualitas pendidikan, maupun akses pada teknologi terbaru. Dengan visi ambisius yang disampaikan Macron dan respons positif dari Prabowo, masa depan hubungan RI–Prancis diperkirakan akan semakin erat dan berkelanjutan.