
Dunia mode kembali dibuat heboh dengan kabar bahwa tas Hermès Birkin asli milik mendiang aktris dan penyanyi legendaris, Jane Birkin, akan dilelang di Paris pada Juli 2025. Tas kulit hitam bersejarah ini bukan sekadar aksesori mahal, melainkan sebuah prototipe pertama yang menjadi cikal bakal salah satu tas paling ikonik di dunia fashion. Lelang ini menjadi pusat perhatian para kolektor barang mewah dan penggemar mode global, sekaligus menegaskan status Birkin sebagai simbol prestise dan investasi bernilai tinggi.
Tas Hermès Birkin memiliki kisah awal yang hampir legendaris. Pada tahun 1984, Jane Birkin sedang dalam penerbangan dari Paris ke London ketika tanpa sengaja duduk bersebelahan dengan Jean-Louis Dumas, CEO Hermès saat itu. Jane, yang kala itu sedang berjuang mengatur isi tas tangannya yang kecil dan tidak memadai, mengeluh bahwa ia kesulitan menemukan tas besar namun tetap elegan untuk membawa kebutuhan sehari-hari termasuk perlengkapan bayinya. Dari percakapan sederhana itu, Dumas mengambil kantong muntah pesawat dan mulai membuat sketsa rancangan tas ideal menurut Jane. Sketsa itulah yang menjadi dasar lahirnya Birkin Bag, yang kemudian melejit menjadi salah satu ikon fashion paling diincar di dunia.
Tas Hermès Birkin yang akan dilelang adalah prototipe asli dari pertemuan ikonik tersebut. Dibuat dengan tangan oleh pengrajin Tas Hermès Birkin, tas ini berbeda dari model komersial yang dijual ke publik. Salah satu ciri khasnya adalah adanya tali bahu tetap dan ukuran yang sedikit berbeda, serta tanda inisial “J.B.” yang tercetak di bagian flap tas. Tas ini juga memiliki patina alami akibat pemakaian rutin Jane Birkin selama bertahun-tahun, yang justru dianggap menambah nilai historis dan keaslian tas tersebut. Sotheby’s, rumah lelang ternama, menyebut tas ini sebagai “artefak budaya” dan memprediksi harga lelangnya bisa mencapai ratusan ribu euro, atau bahkan lebih tinggi, mengingat nilai sejarah dan statusnya sebagai karya asli milik Jane Birkin.
Table of Contents
Nilai Historis, Lelang, dan Ancaman Tas Tiruan
Tas Hermès Birkin bukan hanya aksesori mode, tetapi juga lambang status sosial dan investasi bernilai tinggi. Tidak sedikit orang kaya dunia yang menjadikan koleksi Birkin sebagai sarana diversifikasi aset. Menurut beberapa laporan, pertumbuhan nilai investasi Birkin Bag bahkan sempat melampaui indeks S&P 500 dalam kurun waktu tertentu. Tas-tas Birkin edisi terbatas, apalagi yang memiliki latar sejarah penting seperti tas milik Jane Birkin ini, dianggap sebagai “Veblen good” — yaitu barang mewah yang permintaannya justru meningkat seiring naiknya harga.
Tas Birkin milik Jane Birkin sebelumnya sempat dilelang pada tahun 1994 untuk mendukung kegiatan amal AIDS dan kembali berpindah tangan pada tahun 2000. Selama bertahun-tahun terakhir, tas ini dimiliki oleh kolektor ternama Catherine Benier, yang memamerkannya di berbagai pameran fashion dunia, termasuk di Museum Victoria & Albert di London dan Casa Hermès di Hong Kong serta New York. Lelang kali ini akan digelar oleh Sotheby’s di Paris, dengan preview yang juga sempat dilakukan di New York.
Namun, fenomena tas mewah seperti Birkin juga tidak lepas dari isu pemalsuan. Munculnya apa yang disebut “superfakes” — replika yang dibuat sedemikian mirip hingga sulit dibedakan dari aslinya — menjadi momok bagi industri mewah. Tas Hermès Birkin telah berulang kali menggugat pembuat tiruan dan penjual barang palsu yang merugikan reputasi merek serta menipu para pembeli. Bahkan CEO Hermès, Axel Dumas, menyebut barang tiruan Birkin sebagai “detestable” dan ancaman serius bagi industri barang mewah global. Kehadiran tas asli milik Jane Birkin di pelelangan diharapkan menjadi penegasan pentingnya keaslian dan sejarah dalam dunia koleksi barang mewah.
Warisan Jane Birkin dan Pesona Abadi Birkin Bag
Lelang tas Hermès Birkin asli milik Jane Birkin juga menjadi semacam tribut untuk sang ikon fashion, yang meninggal pada 2023. Jane Birkin, dengan gaya effortless chic-nya, telah lama menjadi inspirasi banyak desainer dan fashionista dunia. Kehadirannya di dunia mode tak sekadar sebagai aktris atau penyanyi, melainkan sebagai simbol kebebasan berekspresi dan keanggunan. Tas Birkin menjadi salah satu peninggalan nyata yang mengabadikan namanya dalam sejarah mode.
Keistimewaan tas Birkin milik Jane bukan hanya terletak pada label Tas Hermès Birkin atau harga fantastisnya, tetapi juga pada kisah personal di balik penciptaannya. Setiap kerutan di kulit tas, setiap goresan kecil, menjadi saksi hidup perjalanan Jane Birkin dan kehidupannya sebagai seniman, ibu, dan ikon global. Sotheby’s menegaskan bahwa lelang ini bukan sekadar transaksi, melainkan momen bersejarah yang menandai satu babak penting dalam dunia fashion.
Baca Juga : Pigalle Paris Berubah, Dari Red-Light District ke Surga Hipster
Dengan begitu banyak mata tertuju ke Paris, tas Birkin asli ini diyakini akan menjadi salah satu highlight lelang mewah 2025. Apakah harga akhirnya akan memecahkan rekor, masih menjadi tanda tanya. Namun yang pasti, kisah Birkin Bag — dari sekadar sketsa di kantong muntah pesawat hingga menjadi barang paling didambakan di dunia — akan terus hidup, seiring setiap bidikan kamera yang menyorot panggung lelang di Paris.