Kebakaran hutan besar atau wildfire Prancis selatan yang terjadi di sekitar kawasan barat laut Marseille semakin memburuk. Hingga Jumat malam, api telah membakar lebih dari 240 hektar lahan semak belukar dan hutan pinus, memaksa lebih dari 150 warga dievakuasi secara darurat. Wilayah yang terdampak meliputi perbukitan kering di Les Pennes-Mirabeau dan daerah sekitarnya yang padat vegetasi dan sangat mudah terbakar.

Hingga kini, sekitar 1.000 petugas pemadam kebakaran wildfire Prancis selatan dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja tanpa henti dibantu oleh armada helikopter dan pesawat tangki air. Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan bahwa situasi masih dikategorikan darurat, meski cuaca pada Jumat malam mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Kelembapan meningkat dan suhu turun beberapa derajat, memberi jeda sementara bagi tim pemadam di lapangan untuk memfokuskan operasi penanggulangan.

Sementara itu, dua orang petugas pemadam dilaporkan mengalami luka ringan akibat terkena paparan asap dan puing-puing terbakar. Tidak ada korban jiwa dari warga sipil, namun 150 rumah masih berada dalam zona siaga karena dikhawatirkan jalur api akan kembali meluas akibat angin kencang dari arah timur laut. Jalan-jalan utama di sekitar lokasi kebakaran pun telah ditutup demi keselamatan dan kelancaran proses evakuasi dan distribusi logistik.

Operasi Pemadaman Intensif dan Tantangan Medan

Operasi pemadaman wildfire Prancis selatan dilakukan melalui pendekatan darat dan udara. Beberapa pesawat Canadair dikerahkan sejak Kamis untuk menjatuhkan ribuan liter air ke titik api yang sulit dijangkau. Sementara itu, pasukan pemadam darat bekerja melalui jalur sempit di lereng bukit demi menghalangi penyebaran api menuju pemukiman.

Menurut Kolonel Pierre Bepoix, Wakil Direktur Operasi Regional, tantangan terbesar datang dari topografi wilayah yang curam dan vegetasi yang sangat lebat. “Kami bekerja melawan waktu. Setiap menit menentukan. Api ini bisa menempuh beberapa hektar dalam hitungan jam, tergantung pada arah angin dan suhu,” ujarnya dalam konferensi pers.

Kolonel Bepoix juga menekankan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, kemungkinan besar dipicu oleh faktor alam—seperti suhu udara yang ekstrem dan kekeringan yang telah berlangsung selama berminggu-minggu. Kondisi cuaca ini memperbesar potensi penyebaran wildfire Prancis selatan yang sulit dikendalikan tanpa intervensi dini yang tepat.

Dampak Luas dan Imbauan Pemerintah

Kebakaran ini bukan satu-satunya yang terjadi di Prancis dalam musim panas 2025. Wilayah Martigues dan sebagian kawasan Brocéliande di barat laut juga mengalami insiden serupa dalam beberapa hari terakhir. Badan meteorologi nasional memperingatkan bahwa risiko kebakaran akan tetap tinggi hingga Agustus, menyusul pola cuaca yang tidak menentu dan gelombang panas yang berkepanjangan.

Pemerintah daerah telah mengeluarkan imbauan kepada warga untuk menghindari penggunaan api terbuka di dekat kawasan hutan. Larangan sementara terhadap aktivitas berkemah dan membakar sampah diberlakukan di beberapa komune. Selain itu, pengawasan udara menggunakan drone dan sensor panas juga ditingkatkan untuk mendeteksi titik api secara lebih dini sebelum berkembang menjadi wildfire Prancis selatan berskala besar.

Presiden Emmanuel Macron melalui akun media sosialnya menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras para petugas di lapangan. Ia juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mematuhi instruksi evakuasi serta peringatan dari otoritas setempat. “Situasi serius ini menunjukkan pentingnya kesiapan iklim dan sistem respon cepat kita,” tulisnya.

Krisis kebakaran hutan seperti wildfire Prancis selatan menjadi bukti nyata bahwa perubahan iklim berdampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari. Lonjakan suhu ekstrem, penurunan curah hujan, dan pengeringan vegetasi telah menjadi pemicu utama maraknya kebakaran di berbagai wilayah Eropa.

Pakar lingkungan memperingatkan bahwa solusi jangka panjang tidak bisa hanya bergantung pada respons pemadaman. Perlu upaya kolektif dalam manajemen risiko kebakaran, mulai dari perencanaan tata guna lahan yang lebih adaptif, edukasi publik soal keselamatan api, hingga transisi menuju kebijakan lingkungan berkelanjutan.

Dengan situasi yang masih terus berkembang, warga Prancis selatan diimbau tetap waspada. Meski petugas telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mengendalikan wildfire Prancis selatan, tantangan belum sepenuhnya berakhir. Kondisi bisa berubah dengan cepat, dan respons masyarakat menjadi bagian penting dari pertahanan terakhir menghadapi bencana ini.